Kabarkita.id Indramayu — Berkomitmen dalam pengendalian harga barang dan jasa, Pemerintah Kabupaten Indramayu rutin mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah.

Rakor tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) yang diikuti oleh Pemkab Indramayu secara daring di Indramayu Command Center (ICC), Senin (25/9/23).

Berbagai cara terus-menerus telah dilakukan dalam rangka mengendalikan inflasi. Seperti yang dilakukan oleh Bank Indonesia yang telah berperan dalam mengendalikan inflasi dengan cara menaikan suku bunga dan nilai tukar.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan, Indonesia juga mempunyai jurus lain dalam mengendalikan inflasi daerah.

“Jurus itu adalah mengendalikan skala mikro seperti covid, setiap daerah mengendalikan daerahnya masing-masing dengan berbagai instrumen yang ada dan didukung oleh pemerintah pusat”, ungkapnya.

Selanjutnya, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia menerangkan, Komoditas yang mempengaruhi perkembangan indeks harga pada Minggu ke-3 September 2023 yang dialami oleh Kabupaten/Kota adalah akibat kenaikan harga beras dan gula pasir.

Lebih lanjut, Amalia menyampaikan adanya potensi penurunan luas panen padi di bulan September dikarenakan dibeberapa provinsi akan terjadi curah hujan yang lebih rendah.

Menanggapi hal tersebut, Tito menyatakan agar perlu dilakukan gerakan diversifikasi pangan, melihat stok dari Badan Pangan, Bulog juga Kementerian Pertanian.

“Disamping itu, perlu juga agar teman-teman di daerah mendorong adanya keberagaman pangan pokok sesuai dengan produksi lokal yang selama ini juga disukai oleh masyarakat lokal”, katanya.

Keberagaman pangan yang sesuai dengan produksi lokal yang dimaksud adalah contohnya seperti di daerah timur Indonesia yaitu sagu, keladi, talas, ubi jalar, dan makanan sehat lainnya untuk dikonsumsi. (PPT/MTQ–Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)**(AH)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *